Tafsir Maudhu’i Surat Al-Ma’un Tentang Ciri-ciri Orang yang Mendustakan Agama
DOI:
https://doi.org/10.61166/bunyan.v1i1.1Keywords:
Tafsir Maudhu’i, Surat al-Ma’un, Pendusta AgamaAbstract
Surat ke-107 al-Ma’un, artinya Barang-barang yang berguna, lengkap ayat 1-7. Mengandung penjelasan tentang akhlak orang-orang yang mendustakan agama dan Akhirat, sebagai bentuk peringatan untuk orang-orang yang beriman dan celaan atas orang-orang kafir. Ciri pendusta agama menurut surat Al Ma’un adalah mereka yang menghardik anak yatim dan tidak mau memberikan haknya dari harta yang dimiliki, termasuk orang-orang yang pelit kepada fakir miskin. Para ahli tafsir menafsirkan kata menghardik adalah berlaku sewenang-wenang, tidak memberikan hak, dan menganiayanya. Oleh karena itu, orang yang menghardik anak yatim disebut sebagai pendusta agama. Secara keseluruhan pendusta agama yang telah digambarkan oleh surat al-Maun antara lain perilaku buruk terhadap anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, enggan mengingatkan/menganjurkan pada kebaikan, lalai dalam mendirikan sholat, menipu diri dengan perbuatan ria dan enggan berbuat baik.
Downloads
References
Abu Ja’far Muhammad bin Ath-Thabari Tafsir Ath-Thabari, Ter. Ahsan Ahkan, (Jakarta:Pustaka Azzam, 2009), h. 983
Abubakar Ibrahim Adamu, & Muhammad Suleiman Gana. (2023). الإختلاف بين المذهب المالكي والمذاهب الثلاثة (الحنفية,الشافعية والحنابلة) في كيفية أداء الصلاة. AL-IKHSAN: Interdisciplinary Journal of Islamic Studies, 1(2), 56–73. https://doi.org/10.61166/ikhsan.v1i2.6
al-Qurthubi, Muhammad bin Ahmad al-Anshari. (1964M/1383H). al-Jâmi’liahkâm al-Qurân. Juz XX. Mesir: Dâr al-Kutub al-Mishriy
Eni Zulaiha M. Taufiq Rahman. Makna dan Manfaat Tafsir Maudhu’i. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung Bandung 2021
https://tafsiralquran.id/tafsir-surah-al-maun-ayat-1-7/
Izzan, Ahmad dan Saepudin, Dindin. “Tafsir Maudhu’i : Metode Praktis Peafsiran Al-Qur’an. Humaniora Utama Press. Bandung.
Imam Jalaluddin Al-Mahalliy dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbaabun Nuzul, (Bandung:Penerbit Sinar Baru Bandung, 1990), h. 279
Muamar Fatoni, & Abdul Matin Bin Salman. (2023). The Existence Of Israiliyyat In The Interpretation Of Bil Ma’tsur (Study Of Muhammad Husein Al-Zahabi’s Thoughts In The Book Israiliyyat). MAQOLAT: Journal of Islamic Studies, 1(4), 141–153. https://doi.org/10.58355/maqolat.v1i4.53
Moh. Tulus Yamani. Memahami Al-Qur’an dengan Metode Tafsir Maudh’i. Vol. 1 No 2. 2015
Muhtarom, A. (2023). MAKNA LALAI SHOLAT TAFSIR SURAT AL-MA’UN AYAT 4-5: ANALISIS TAFSIR AL MISBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB DAN TAFSIR FI DZILAL QUR’AN KARYA SAYYID QUTHUB). Ushuly: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 2(1), 27–33. https://doi.org/10.52431/ushuly.v2i1.532
Mudjab Mahalli, Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Qur‘ân. Ter, Bahrun Abu Bakar, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002) h.953
M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan kesan dan keserasian Al-Qr’an, (Ciputat: lentera Hati, 2002), Vol. 15, H. 547
Zaini Dahlan, Al-Qur‘ân dan Tafsirnya , (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf), Jilid x
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Fahrur Rasyid
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.